Rona pipi mu nampak jelas memerah.
Inilah hayalan saat aku menguntai kata demi kata tentang mu
aku bukan olaragawan yg memiliki fisik kuat. aku bukan musisi yg pandai memaikan nada. aku bukan penyanyi bersuara emas. aku bukan pelukis dg jiwa seni tinggi. aku bukan teknisi yg ahli mengutak-atik mesin. tapi aku berusaha menjadi penulis dengan coretan sederhana, menerka apa yg mereka rasa, meluapkan emosi jiwa dalam coretan yg mengisi waroeng sastra.
Manusia Pemimpi Dari Negeri Utopia
Dalam diam aku sulit berucap
Melihat dg begitu jelas tanpa bisa berbuat
Ingin aku marah, tapi harus dg siapa?
Alasan yg ada hanya akan membuat ku tampak lebih bodoh
Jiwa memang terluka, tergores akan ketidak jelasan sebuah hanyalan manusia pemimpi dari negeri utopia
Air mata ku memberontak keluar, sekuat tenaga ingin kutahan. Kini, Nampaknya sebab itu semakin jelas, sebab dari rasa melankolia.
Kamu bukanlah yg bersalah, tapi akulah yg berlebihan.
Beranggapan akulah titik terang, yg menghantarmu ke dunia impian.
Siapa aku? Kenapa harus begitu? Rasa ini ada karena ulah ku, karena ketidakjelasan manusia pemimpi dari negeri utopia
Terus berbahagia. MUNGKIN, kelak ketidakjelasanku akan sirna. Entah kapan tiba waktunya