Khamis, 21 Mei 2015

Puisi sederhana 5

Khayalan
Awan mendung menyapa malam, ku goreskan tinta menguntai setiap kata ttg mu, pesonamu membtasi diksiku, diiringi alunan musik indah, menuansakan romantisme cinta
Pojok ruangan kumuh dmna aku berada, seakan menjadi restoran berbintang lima, nyala redup lampu belajar seakan menjadi nyala lilin yg indah.
Menulis ttg mu sungguh menyenangkan, kubayangkan kau duduk didepan ku, rona pipi mu membuat bibir ku mengembang, tatapan ku membuat mu tersipu malu
Aku dan kamu samasama diam, gugup untuk membuka percakapan, suasana hening sangat terasa dalam balutan melodi indah.
Aku memberanikan mengucap kata kata, memuji paras wajah teduh nan indah,
Rona pipi mu nampak jelas memerah.
Aku dan kamu, kita tertawa, bahagia karena bersama.
Inilah hayalan saat aku menguntai kata demi kata tentang mu

Puisi Sederhana 4

Manusia Pemimpi Dari Negeri Utopia

Dalam diam aku sulit berucap
Melihat dg begitu jelas tanpa bisa berbuat
Ingin aku marah, tapi harus dg siapa?
Alasan yg ada hanya akan membuat ku tampak lebih bodoh

Jiwa memang terluka, tergores akan ketidak jelasan sebuah hanyalan manusia pemimpi dari negeri utopia

Air mata ku memberontak keluar, sekuat tenaga ingin kutahan. Kini, Nampaknya sebab itu semakin jelas, sebab dari rasa melankolia.

Kamu bukanlah yg bersalah, tapi akulah yg berlebihan.
Beranggapan akulah titik terang, yg menghantarmu ke dunia impian.

Siapa aku? Kenapa harus begitu? Rasa ini ada karena ulah ku, karena ketidakjelasan manusia pemimpi dari negeri utopia

Terus berbahagia. MUNGKIN, kelak ketidakjelasanku akan sirna. Entah kapan tiba waktunya

Puisi Sederhana 3

Air Mata
Menangislah jika itu membuat mu menjadi lebih tenang
Meluapkan semua emosi dalam tetesan air mata
Air suci yg keluar saat suka maupun duka, air suci yg tdk akan ternodai
munculnya dipicu oleh gejolak di dada, sebuah rasa yg tdk bisa diungkapkan dg kata2
Terkadang rasa itu berbahaya, mematikan semua selera, menghancurkan jiwa, melebur bersama keterpurukan dalam lubang tak berdasar
Terkadang rasa itu menyenangkan, membuat melayang, memekarkan kembang dalam hati
Tapi rasa mana yg sering terasa? Air mata tetaplah air mata, air suci yg lebih identik dg gelisa, gundah, takut, yg pada akhirnya menghapus kata yg dinamai tawa.

Puisi Sederhana 2

Tentang kamu
senyum mu, melukiskan berlaksa pelangi dalam sketsa dunia yang terhubung berbagai dimensi.
hingar bingar aura mu memancar, mengundang nyanyian para kenari. menari nari mengayunkan dedahanan cemara.
suara mu yang merdu, membuat hati ini terasa syahdu. terjebak dalam melankolis yang klise? itu mustahil.
semua kalimat ini tentang kamu, kamu yg membuatku selalu berharap. berharap akulah bagian dari mozaik bahagiamu.

Puisi Sederhana 1

Seperti Angin
Seperti angin yg arah nya berubah setiap waktu
seperti angin kau selalu membuat hati ini tak menentu
Kadang hembusan mu terasa, kadang hembusan mu menghilang
Selalu berubah ubah
Seperti angin,
Kau Bersiul siul melewati himpitan rongga rongga udara
Seakan kau membuat jiwa ini sungguh menggelora
Seperti angin,
Hembusan mu  menyibakan cakrawala dunia
Membuatku takjub membisu seribu bahasa
Entah karena apa, tapi kaulah yg membuat ku bahagia
Karna mu aku merasa bijaksana, bagai raja diatas singgasana
Karna mu aku merasa tak berguna, selalu mengulangi kesalahan yg sama
Seperti Angin, terus berhembuslah bagaimanapun kondisinya,
Membawa bahagia menghempaskan luka,
membuka asa yg penuh tawa.
Seperti angin,
Datanglah dg siulan mu dimana pun aku berada
Dan saat itulah ku sambuat hadir mu dg gembira.