X IPA 6...
Keluarga besar pertamaku di SMA 1 Wiradesa. Sebuah kelas yg tak pernah sepi. Kami terdiri dari 33 wanita dan 6 pria. Memang sekilas terdengar aneh tapi jgn salah walaupun jumlah cwonya cuma 6 tapi tetap saja keramaian di dominasi oleh kaum adam, atau emang cwo'nya ngk bisa diem. Awalnya aku agak risih masuk kelas ini karna jumlah cwo'nya yg sedikit tapi setelah berjalannya waktu hal ini bisa aku nikmati. Karena setiap hal pasti ada kekurangan dan kelebihannya tersendiri begitu pula dg hal yg ku alami walau jumlah anak cwonya sedikit tapi masih ada kok keuntungannya antaranya anak2nya lebih mudah diatur karena memang mayoritasnya cwe. terus seperti masalah kebersihan kelas yg menjadi lebih terjaga karena cwe2 itu biasanya lebih rajin piket, ngk kaya cowo yg selalu brangkt mepet jm pelajaran dan ngk ada waktu untuk piket. Misalkan brngkt pagi pun cowo males buat piket dan biasanya para cwo mau piket jika para nenek2 udh berkoar-koar nyuruh piket.
Sekedar untuk info, sebelum kami menjadi anak X IPA 6 awalnya kami semua berasal dari X IPA 5. Kami pindah kelas cuma karna masalah sepele dan menurutku itu sangat kekanak-kanakan. Alasannya karna anak2 cwe ngk mau ganti walikelas :( . Hal itu seperti memberi kesan tersendiri bagi kelas kami. Karna aku bersifat netral ya aku ikut suara terbanyak saja. Dan lebih parahnya lagi setelah kami pindah kelas dan mempertahankan sang walikelas, ada sebagian anak yg merasa tdk nyaman dg suasana kelas baru yaitu X IPA 6. Aneh kan?.
Tapi hal itu sekarang seakan2 termakan waktu dan kami semua bisa enjoy berada dikelas tercinta ini. Berdasarkan kejadian tersebut aku bisa menarik sesimpulan bahwa hal yg diputuskan dg tergesa-gesa dan didasari oleh nafsu hanya akan menjadikan nikmat sementara. Tetapi setiap hal itu pasti memiliki hikma dan hikma yg kami dpt kan dari kejadian ini yaitu mengajarkan kami supaya bisa lebih besyukur dg apa yg telah didapatkan dan lebih bijaksana dlm mengambil keputusan.
Di X IPA 6 ini jga ada hal yg berbeda dari kelas2 lainnya dikarenakan kepala suku kami berasal dari kaum hawa. Memiliki sifat tegas, galak, ngeselin, dan ngajak berantem muluk.
Singkat kata singkat cerita SMA 1 Wiradesa mengadakan KPTA (Kemah Penerimaan Tamu Ambalan) kemah ini dilaksanakan di desa Kajongan yg tepatnya berada dikajen yg merupakan ibukota pekalongan. tapi yg disayangkan ada 3 anak IPA 6 yg tdk mengikuti KPTA karna alasan pribadi. Sebenarnya ada 4 anak tapi yang satu itu biarlah tdk ikut Hehehe.. jahat sekali kau ini boy.
Kegiatan pun berjalan ramai dan awal sampai di TKP pun sudah menuwai konflik yaitu ada beberapa barang bawaan yg hilang. Contohnya dari sanggaku sendiri kehilangan kerangga tenda yg dimana itu amat penting untuk mendirikan tenda. Tapi hal itu bisa kami atasi dg menganti kerangka tersebut dg tongkat pramuka. Haha pintar kau boy !!!
Bla.. bla.. bla... kegitan hari pertama pun selesai dan semua peserta beristirahat dan semua peserta dibagunkan oleh panitia sekitar jam 3 pagi. Semua peserta dikumpulkan ditengah lapangan dan kakak2 panitia mulai mengecek setiap sangga dari yg ketahuan merokok hingga jumlah anak yg hadir. Dari suasana yg sudah tegang akhirnya bertambah tegang karena ada 2 anak yg hilang. Semua peserta dan panitia panik mencari peserta yg hilang. Salah satu peserta yg hilang adalah anak X IPA 6 yg berinisal (M). Seluruh sudut bumi perkemahan sudah dijelajah tapi tetap tdk ditemukan dan pada puncaknya ada salah satu walisanga yg mendapat pesan bahwa (M) dan jarjit(peserta yg hilang lainnya) telah diculik. Semuanya panik tiba2 meraka didapati berada didalam mobil dan ternyata hal ini telah direncanakan oleh guru pembina. Sungguh tragedi yg direncanakan dg rapi. Good job buat para guru penbina kalian sukses membuat panik para panitia bahkan peserta.
Di hari kedua ini setelah tragedi penculikan diadakan senam berjamaah dan goyang cesar. Lombah2 pun turut meramaikan kegiatan dan puncaknya adalah kegiatan PA atau penjelajah alam dimana kami harus menyusuri daerah persawahan dan hutan karet yg jalurnya naik-turun. Tapi dg semangat api semua medan rintangan yg menghadang bisa diatasi dg mudah. Menurut diriku pribadi pos yg paling menyenagkan adalah pos 3 dimana kita harus merayap dilumpur untuk bisa menuju pos yg selanjutnya. Alhasil semua badan dipenuhi lumpur dan inilah momen yg mengasikan. Setelah kegiatan PA jga ada bebarap kegiatan lainnya seperti penyalahan api unggun, fashion PA dan PI KPTA dan yg paling tdk aku sukai yaitu pensi.
Di hari ketiga hanya berisi games2 dan salam2 dari peserta yg menggunakan sms sebagi perantara yg dikirimkan ke panitia dan panitia yg menbacakan dari sekertariat. Tapi ada beberapa anak yg genius memanfaatkan moment ini untuk menjaili teman dg mengirim salam2 dg mengatasnamakan orang lain. Kami semuapun pulang menuju rumah masing2 pda pukul 15.30 waktu setempat.
Sedikit tambahan dihari sebelumnya ada teman kami dari X IPA yg masuk Rumah sakit karna lemah jantung. Saya mewakili segenap keluarga besar SMA 1 Wiradesa akan mendo'akan anak yg bersangkutan dan semoga cepat sembuh "GOOD LUCK"
Sekian sedikit pembahasan mengenai X IPA 6 dan kegiatan KPTA
Tiada ulasan:
Catat Ulasan