Jumaat, 3 Januari 2014

Bapak, Mimpimu adalah Mimpiku

Hari itu adalah hari yang kelabu. dimana sebuah perpisahan terjadi. semuanya terjadi begitu cepat secepat meteor yg jatuh ke bumi secepat roket yg melesat ke angkasa dan secepat kilat saat hujan lebat.awalnya aku gembira seperti anak kecil yg baru mendapatkan mainan baru, aku bisa berlibur ke demak bersama saudara ku dan mendapatkan banyak pengalaman yg ingin ku ceritakan pada bapak. bapak adalah sosok laki-laki terhebat yg pernah aku kenal. kata-katanya seperti penuh magic yg bisa membuatku terpengaruh untuk mengkuti kata-katanya. kata-kata yg selalu memotivasiku, walaupun singkat tapi memiliki kesan yg dalam. bapa ku sangat baik bahkan dia tidak pernah sekalipun memarahi anak-anaknya. padahal aku ingin merasakan dimarahi olehn bapak. pernah aku mencoba untuk memancing emosinya supaya bisa dimarahi tapi semuanya percuma beliau terlalu baik dan mungkin memang tidak bisa marah.


bapak ku adalah seorang karyawan kantor biasa seorang laki-laki yg tak memperdulikan diri sendiri, bisa dilihat dari cara berpakainanya yg apa adanya dan kebiasaannya yg tidak pernah menyisir rambut dg alasan lupa. bagi beliau kebahagiaan orang disekitarnya sangat penting bahkan dia rela berkorban demi kebahagiaan orang lain terutama keluarganya. pernah  waktu kecil sekitar umur 6 tahun aku menagis merengek minta dibelikan benang layangan dan bapak rela memboncengkanku menaiki sepedah menempuh jarak hampir 10km itu semua hanya demi membuatku tidak menangis dia tidak peduli selelah apa dirinya karna baginya senyuman yg terlukis diwajah anak-anaknya adalah obat penghilang rasa lelah yg paling mujarab. beliau sering berdongeng saat aku hendak tidur dan cerita si kancil lah yg menjadi favorit ku, cara belaiu beliau berdongeng lah yg membuat aku tertarik kosa katanya yg seperti sastrawan, suara merdunya yg membuat aku tertidur lelap serta tangannya yg mengelus lembut rambutku sungguh kenagan-kenagan indah yg ku miliki bersama bapak. bapak pulang kerumah 1 bulan sekali karena perkerjaannya ada dijakarta  dan kami(aku,ibu,adik-adik) tinggal dipekalongan. biasanya jika pulang kepekalongan cuma 2 hari dan itu hari sabtu dan minggu. tapi beliau selalu bisa membuat 2 hari itu menjadi hari yg paling indah berkesan dan tak bisa dilupakan.


tidak jarang beliau mengajak anak-anaknya bersepeda pada sore hari. sungguh aku dan adikku sangat menikmatinya sembari melihat suasana desa yg rame dan terkadang beliau bernyayi lagu anak-anak saat bersepada dan adikku pun tertawa saat mendengarnya, sumguh momen yg indah. andai aku bisa menghentikan waktu maka waktu kami berkumpul bersama akan ku hentikan dan ku biarkan jarum jam berhenti berjalan dan membiarkan kebahagiaan ini terrus berlanjut dan tak pernah diakhiri.


Mimpi-mimpiku saat ini adalah hasil dar apai yg beliau tanam sejak aku kecil, cerita-ceritanya, kata-katanya yg memotivasi dan kesabarannya menjawab pertanyaan ku yg tidak berkesudahan membuat aku yakin untuk berusaha selalau menjadi lebih baik dan bisa sukses dimasa depan terutama bisa membuat belaiu bahagia dan bangga. aku pernah berbilang pada beliau bahwa aku ingin menjadi seperti dirinya, tapi beliau tidak setuju dg keinginan ku karna belaiu tidak ingin aku menjadi seperti dirinya tapi beliau ingin aku menjad orang yg melebihinya dari semua segi karna hal itulah yg bisa menjadi bukti bahwa beliau sukses membimbing anak-anak nya menjadi orang yg lebih baik dari dirinya. entah hal apa yg bisa aku lakukan untuk membalas jasa-jasanya. karna menurutku tidak ada haln yg bisa membalas kebaikan orang tua karna semua itu tidak memilikin nilai yg bisa dibayar dg materi dan aku berusaha membuat mereka bahagia karna kebahagiaan mereka adalah hal paling indah didunia ini.


Takdir berkata lain Beliau telah kembali ke sisi sang pencipta sebelum aku berhasil mewujudkan semua mimpi-mimpiku yg ditanamkan olehnya. hal itu terjadi begitu saja,sangat cepat bahkan air mata ku tidak bisa menetes saat baru mengatahui hal itu. aku diam tidak ada kata2 yg bisa terucap, ingin rasanya menagis tapi tidak bisa, ingin aku berteriak sekuat mungkin tapi tak mampu berkata2. kini aku yakin jika aku mengantung mimpiku setingginya maka tuhan akan memeluk mimpiku dan aku akan mewujudkan mimpi tersebut supaya beliau bangga dan menjadi orang yg bisa melampui bapak dalam segala-galanya karna itu keinginannya. kini kenagan bersama bapak tersimpan api di hatiku dan kenagan itu adalah harta paling berharga yg aku miliki.


TERIMAKASIH BAPAK UNTUK SEGALANYA, AKU AKAN MEWUJUDKAN MIMPI YG  PERNAH KITA BUAT BESAMA, DAN AKU BERJANJIA AKAN MENJAGA IBU DAN ADIK-ADIK KU AKAN KUBAHAGIAKAN MEREKA DAN AKAN KU LUKISKAN SENYUMAN DIWAJAHNYA SEPERTI ENGKAU YG MELUKISKAN SENYUMAN DIWAJAHKU.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan