Ahad, 17 Februari 2019

CONTOH PENYELESAIN KASUS MENGGUNAKAN INFERENCE FORWARD CHAINING

DIAGNOSIS PENYAKIT TANAMAN CENGKIH DENGAN METODE INFERENSI FORWARD CHAINING
Perawatan tanaman cengkih merupakan hal yang wajib dilakukan bagi pengelola perkebunan cengkih. Hal terpenting yang perlu diketahui oleh setiap pengelola adalah bagaimana mengidentifikasi, menangani, dan mencegah serangan penyakit pada tanaman cengkih. Konsultasi kepada ahli tanaman cengkih merupakan salah satu solusi bagi mereka yang belum paham mengenai hal-hal tersebut, tetapi melakukan konsultasi terus-menerus bukanlah hal yang efektif. Untuk memecahkan permasalahan tersebut, dibangun sebuah sistem pakar sebagai media konsultasi bagi pengelola perkebunan cengkih sebagai pengganti seorang pakar. Sistem pakar ini dikembangkan menggunakan metode forward chaining, berbasis desktop, dan menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic. Microsoft SQL Server digunakan sebagai platform dasar pembentukan basis pengetahuan sistem pakar ini. Sistem pakar ini dapat membantu para pengelola perkebunan cengkih untuk mengidentifikasi dan menangani penyakit-penyakit cengkih, tanpa harus berulang kali melakukan konsultasi kepada pakar. 

Perancangan proses meliputi perancangan sistem utama dan algoritma yang akan digunakan dalam proses kinerja software. Sistem pakar diagnosis penyakit tanaman cengkih dengan metode inferensi forward chaining memiliki dua proses perancangan utama, yaitu representasi pengetahuan dan metode inferensi. Dalam proses representasi, pengetahuan yang telah diuraikan direpresentasikan ke dalam bentuk yang dapat diproses oleh komputer. Terdapat dua teknik representasi pengetahuan yang digunakan dalam sistem pakar ini, yaitu pohon (Tree) dan Tabel (Table). Representasi data bertujuan untuk menyederhanakan data sehingga mudah dimengerti dan mengefektifkan proses pengembangan program. Proses representasi pengetahuan dilakukan berdasarkan aturan-aturan yang telah didapatkan tersebut. Aturan-aturan tersebut kemudian dijabarkan menjadi sebuah tabel keputusan. Data-data dalam tabel tersebut kemudian digunakan untuk membentuk pohon keputusan biner menggunakan metode kualitatif. Gejala yang paling sering digunakan dalam aturan diprioritaskan untuk ditampilkan terlebih dahulu dalam sistem. Alur berakhir pada dun yang berisi kesimpulan penyakit yang ditemukan.  Metode inferensi yang digunakan pada sistem pakar ini adalah metode inferensi forward chaining. Metode ini dimulai dengan mengumpulkan fakta-fakta yang berupa gejala-gejala penyakit yang terjadi pada tanaman cengkih dan kemudian memprosesnya untuk menghasilkan sebuah kesimpulan berupa jenis penyakit yang diderita tanaman cengkih beserta solusi penanganannya. Proses pengumpulan fakta dimulai ketika user memasuki halaman diagnosis yang akan menampilkan pertanyaan mengenai gejala. User dapat memilih jawaban ya atau tidak atas pertanyaan tersebut. Setelah user memilih, hasil jawaban akan diproses dengan memeriksa aturan yang ada.


IMPLEMENTASI
Sistem pakar diagnosis penyakit cengkih diimplementasikan dalam bentuk sebuah perangkat lunak berbasis desktop dan dibangun menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic. Sistem dikembangkan menggunakan metode inferensi forward chaining dengan mengumpulkan data-data gejala dari pengguna untuk menemukan kesimpulan penyakit. Tampilan utama sistem terdiri dari halaman user dan halaman administrator. Tampilan utama untuk user terdiri dari halaman-halaman fitur diagnosis utama dan beberapa fitur tambahan. Tampilan utama untuk administrator terdiri dari halaman-halaman untuk melakukan update pengetahuan dalam sistem. 





Pengujian Tahap pengujian sistem adalah tahap di mana dilakukan pengujian pada sistem menggunakan berbagai kondisi. Sesuai dengan teori black-box, maka sistem akan diuji dari sisi fungsional di mana tiap-tiap fungsi akan dijalankan dengan kondisi tertentu. Pengujian pada sistem pakar ini dilakukan pada sisi fungsional sesuai dengan metode black-box. Proses pengujian akan merunut pada SRS yang telah dibuat dengan menggunakan butir-butir rencana pengujian. Penjabaran mengenai rencana pengujian dapat dilihat pada Tabel 2. 


HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengujian sistem pakar menggunakan metode black-box yang mengacu pada perencanaan yang ditentukan dalam Tabel 3. telah dilaksanakan secara tuntas. Hasil pengujian menunjukkan bahwa seluruh kondisi pengujian yang diterapkan pada sistem pakar  ini telah sesuai dengan hasil yang diharapkan dan dapat diterima. Pengujian formal sistem juga telah dilaksanakan. Pengujian dilakukan untuk dua puluh tujuh penyakit dan delapan puluh sembilan gejala yang telah direpresentasikan sebelumnya. Proses pengujian dilakukan dengan bantuan pihak ketiga yang tidak mendalami atau memiliki pengetahuan di bidang penyakit tanaman cengkih sama sekali. Setiap tahap diagnosis yang dilalui dicatat untuk disesuaikan dengan pengetahuan yang didapatkan langsung dari pakar dan literatur. Proses pengujian pengetahuan telah dilakukan berdasarkan alur pengetahuan yang direpresentasikan dalam pohon keputusan. Berdasarkan hasil yang didapatkan, setiap tahap pengujian yang dilakukan telah sesuai dengan pengetahuan yang didapatkan langsung dari pakar dan literatur. Pakar juga telah melakukan konfirmasi dan menyaksikan langsung proses pengujian, dan menyatakan bahwa pengetahuan yang dimiliki oleh sistem pakar diagnosis penyakit tanaman cengkih dengan metode inferensi forward chaining, telah sesuai dengan pengetahuan yang dimiliki oleh pakar. 

KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat ditarik dari pembuatan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :
1. Dihasilkan sebuah aplikasi Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Tanaman Cengkih dengan Metode Inferensi Forward Chaining. 
2. Sistem pakar ini dapat membantu para pemilik maupun pengelola perkebunan cengkih, terutama bagi pemula, untuk mengidentifikasi penyakit yang menyerang tanaman cengkih serta langkah-langkah yang harus diambil dalam penanganan atau pencegahan penyakit tersebut. 

Sumber : Journal of Informatics and Technology, Vol 1, No 3, Tahun 2012, p 1-14 

Tiada ulasan:

Catat Ulasan