Perancangan Sistem Pakar Menggunakan Metode Backward Chaining Untuk Diagnosa Penyakit Pada Hewan Ternak Sapi Berbasis Web
Achmad Nur1), Dedy Ikhsan2), Irsan Ariadi3), Muhammad Bathinu Rosyid4), Muhammad Ridwan5).
1),2),3),4,)5), Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta Jl Ring road Utara, Condongcatur, Sleman, Yogyakarta 55281 E-mail : achmad8355@students.amikom.ac.id1), dedy8349@students.amikom.ac.id2), irsan8356@students.amikom.ac.id3), muhammad8304@students.amikom.ac.id4), muhammad8352@students.amikom.ac.id5).
Definisi Sistem
Sistem secara fisik adalah kumpulan dari elemen-elemen yang beroperasi bersama-sama untuk menyelesaikan suatu sasaran.
Sistem Pakar
Sistem pakar adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer yang dirancang untuk memodelkan kemampuan menyelesaikan masalah seperti layaknya seorang pakar.
Ciri-Ciri Sistem Pakar
Berikut adalah ciri – ciri sistem pakar, yaitu :
1. Terbatas pada domain keahlian tertentu.
2. Dapat memberikan penalaran untuk data data yang tidak pasti.
3. Dapat mengemukan rangkaian alasan-alasan yang diberikannya dengan cara yang dapat dipahami.
4. Berdasarkan pada kaidah / rule tertentu.
5. Dirancang untuk dapat dikembangkan secara bertahap. 6. Keluaranya bersifat anjuran, saran atau perintah.
Keuntungan
Sistem Pakar
Berikut adalah keuntungan sistem pakar, yaitu :
1. Memungkinkan orang awam bisa mengerjakan pekerjaan para ahli
2. Menyimpan pengetahuan dan keahlian para pakar
3. Meningkatkan output dan produktivitas
4. Meningkatkan kualitas suatu produk
5. Menghemat waktu dalam pengambilan keputusan
6. Mampu mengambil dan melestarikan keahlian para pakar.
Backward chaining
Penalaran berdasarkan tujuan (goal-driven), metode ini dimulai dengan membuat perkiraan dari apa yang akan terjadi, kemudian mencari fakta-fakta (evidence) yang mendukung (atau membantah) hipotesa tersebut. Backward chaining adalah suatu alasan yang berkebalikan dengan hypothesis, potensial konklusinya mungkin akan terjadi atau terbukti, karena adanya fakta yang mendukung akan hypothesis tersebut . Dengan kata lain, prosesnya dimulai dari initial Hyphotesis or goal (Hipotesa awal atau tujuan) melalui Intermediet Hipotheses or sub goals (hipotesa lanjutan atau bagian dari tujuan) yang akan memerikasa semua hipotesa yang ada apakah hipotesa itu benar atau salah sehingga akhirnya akan menuju suatu Evidence (fakta).
Sebagai contoh akan diuraikan sebagai berikut, jika suatu masalah mempunyai sederetan kaidah seperti tertulis dibawah ini:
R1 : A and C, THEN E
R2 : IF D and C, THEN F
R3 : IF B and E, Then F
R4: IF B THEN C
R5 : IF F THEN G
Penyakit Sapi
Berikut ini adalah beberapa contoh dari pada penyakit sapi :
1. T.B.C (Tuber Culosis)
Penyebab : Bakteri myco Bacterium sp.
Penyebaran :
a. Melalui udara yang disebabkan oleh hewan yang terjangkit penyakit.
b. Melalui makanan dan minuman yang tercemar cairan dari hidung hewan yang terjangkit penyakit.
c. Melalui susu dari hewan yang terjangkit penyakit.
d. Melalui sment dari sperma yang tercemar
Gejala :
a. Hewan ternak lesu.
b. Nafsu makan turun.
c. Tanpak kurus.
d. Batuk sifatnya kronis.
e. Dari hidung keluar cairan.
f. Bernapas susah.
g. Kelenjar air susu dan ambing membengkak.
Pengobatan :
Streptomycine + 10-20 mg/kg B.B.I.M diberikan dalam waktu yang lama Pencegahan : a. Menjaga kebersihan kandang dan hewan yang sehat. b. Vaksinasi c. Memisahkan hewan yang terjangkit penyakit dengan hewan yang sehat.
2. Botulismus Penyebab : Bakteri Clostridium Botulinum.
Penyebaran :
Melalui makanan dan minuman yang tercemar oleh tanah yang infected (terinfeksi).
Gejala :
a. Kesullitan makan dan menelan .
b. Kelemahan palyse.
Pengobatan :
a. Stimulasia
b. Purgativa
c. Beri Liver B
Pencegahan : Pemberian makanan yang baik.
Berikut merupakan kode dan jenis penyakit pada tabel 1 :
Implementasi Program Antarmuka Sistem Dalam pembuatan program aplikasi sistem pakar ini menggunakan bahasa pemrograman php dan html untuk tampilan pengguna (user interface), dan memakai bahasa MySQL sebagai database.
Berikut contoh program dari sistem pakar yang dibuat. 1. Menu Utama (homepage) Saat pengguna pertama kali menjalankan program, maka akan muncul tampilan seperti pada gambar 3 :
Di gambar 3 ini untuk melakukan konsultasi pengguna, dengan cara mengarahkan kursor kemudian tekan tombol menu “konsultasi” untuk kemudian lanjut ke tampilan selanjutnya.
2. Form Login (User dan Admin) Setelah menekan tombol konsultasi, akan muncul tampilan seperti gambar 4 :
Pada tampilan gambar 4 diatas user akan diminta untuk memasukkan data diri berupa nama, jenis kelamin, alamat, dan pekerjaan, lalu tekan lanjut.
3. Form Pertanyaan (konsultasi) Form pertanyaan seperti pada gambar 5 berfungsi sebagai sarana untuk melakukan interaksi dengan penguna untuk melihat dan menganalisa penyakit yang diderita sapi melalui beberapa pertanyaan yang akan diajukan oleh sistem.
4. Form Diagnosa Hasil Di gambar 6 sistem akan menampilkan hasil dari konsultasi user, berupa data dari pasien dan hasil analisa terakhir yang meliputi (penyakit yang diderita, gejala yang ditimbulkan, keterangan dan solusi yang dianjurkan oleh sistem), berikut tampilannya :
5. Tampilan Login Aplikasi sebagai admin atau operator Pada gambar 7 akan diminta memasukkan username dan password sebagai login admin.
Setelah admin melakukan proses login, admin akan disuguhkan tampilan seperti gambar 8.
Pengujian Sistem
Pada tahapan ini, sistem yang telah kami buat akan di uji tingkat ketepatan solusinya oleh 2 responden yang berbeda. Antara lain :
1. Penulis dan Pembuat sistem
2. User pakar / Peternak Sapi
Pengujian dilakukan dengan tujuan untuk memastikan bahwa program benar-benar berjalan dengan baik dan terbebas dari kesalahan baik dari alur maupun script kode. Jika dalam tahapan ini di temukan adanya kesalahan, maka kami selau pembuat sistem langsung melakukan perbaikan dan di uji kembali hingga benar- benar terbebas dari kesalahan.
Hasil pengujian oleh pembuat sistem, dimana dalam kasus ini di uji oleh 5 anggota kelompok kami sebagaipembuat sistem dan mahasiswa STMIK Amikom
Yogyakarta Yogyakarta. dengan total 5 solusi dari 21 kemungkinan tersebut menghasilkan presentase 70% ketepatan menurut beliau.
Hasil pengujian kami mengambil sample 3 orang yang terdiri dari pak Basirun dan peternak sapi lainnya di sekitar daerah Desa Prigelan, Kecamatan Pituruh, Kabupaten Purworejo, sebagai reponden. Skenario pengujiannya adalah sistem yang telah di buat diberikan kepada 3 orang responden tersebut untuk di testing lalu diberikan kuisioner yang berisi pertanyaan sesuai dengan Tabel 2 kemudian responden memberikan feedback berupa jawaban YA atau TIDAK. Hasil kuisioner seperti ditunjukkan pada tabel 2.
Berdasarkan analisa dari hasil kuisioner pada Tabel 2 maka di dapatkan hasil sebagai berikut:
1. Tampilan user-friendly.
Berdasar pengujian sistem oleh 4 responden peternak sapi meliputi cara penggunaan apakah mudah di pahami atau tidak tampilan sistemnya, dengan tipikal responden ada yang belum terlalu paham dengan pengoprasian komputer, hasilnya sistem ini sangat mudah di jalankan karena hanya melakukan klik pada setiap ciri-ciri penyakitnya
2. Solusi yang diberikansangat membantu.
Dikarenakan kesimpulan permasalahan yang di berikan oleh sistem dapat di ketahui oleh responden. khususnya responden yang belum terlalu paham dengan penyakit tanaman cabai merah, hasil ini bisa menjadi pengetahuan kemudian bisa penanganan lebih lanjut.
3. Perlunya penanganan lebih lanjut untuk mengatasi pernyakit yang sudah diketahui.
Kesimpulan
Dari hasil perancangan dan pengujian aplikasi sistem pakar menggunakan metode Backward Chaining untuk mendiagnosa penyakit pada hewan ternak sapi berbasis web, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
Sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit sapi ini memiliki kinerja sistem yang mampu berjalan dengan baik sesuai kebutuhan user. Dalam hal ini berdasarkan pengujian terhadap aplikasi yang dijalankan membuktikan bahwa seluruh fungsi serta fitur yang ada dalam sistem mulai dari proses login, lalu form pertanyaan dan pemrosesan hasil diagnosa penyakit dapat berjalan dengan baik sesuai kinerja sistem operasi & spesifikasi perangkat komputer yang menggunakan aplikasi ini.
Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Sapi ini mampu memberikan informasi mengenai penyakit yang kemungkinan diderita oleh Sapi
Dengan adanya sistem pakar ini, dapat digunakan sebagai bahan pembanding dan alat bantu dalam pengambilan solusi dan pemecahan suatu masalah khususnya mengenai diagnosa penyakit sapi.
Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Sapi ini dapat diakses pengguna dari segala tempat. Hal ini disebabkan sistem pakar ini merupakan aplikasi yang berbasis web. Yang diperlukan oleh pengguna untuk mengakses sistem ini hanyalah sebuah komputer yang memiliki koneksi internet
Saran
Dikarenakan sistem pakar untuk diagnosa Penyakit hewan ternak sapi berbasis web dengan metode Backward Chaining ini masih memiliki beberapa kekurangan. Maka saran yang dapat diberikan untuk pengembangan sistem agar menjadi lebih baik diantaranya :
1. Untuk mengembangan kembali metode Backward Chaining sehingga dapat lebih baik dan akurat dalam mendeteksian penyakit sapi.
2. Pengembangan kembali sistem pakar tersebut, dengan metode lain selian metode Backward Chaining agar sistem dapat lebih akurat dan efektif dan efisien.
3. Pengembangan teknis dalam bidang penyimpanan (database) sistem, karena sistem pakar ini dirancang berbasis website.
4. Penambahan keberagaman jenis penyakit dan gejala klinis dalam proses diagnosa penyakit hewan ternak sapi dalam database.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan